Biasanya kalau berbicara tentang destinasi wisata yang sedang populer saat ini, kita pasti langsung terbayang tempat-tempat tropis nan eksotis dengan keindahan alam yang bagaikan surga dunia seperti Bali, Hawaii, atau Malibu. Atau mungkin teman-teman langsung berpikir mengenai objek-objek dengan atraksi wisata yang tak ada dua? Seperti Las Vegas dengan casino-casino nya, Rio de Janeiro dengan karnavalnya yang semarak, hingga mengikuti tur-tur keliling kota Roma yang setiap jengkal tanahnya diliputi kisah dan sejarah mengenai Imperial terbesar di dunia.
Itu mah sudah biasa!
Di blog wisata extreme ini saya tidak akan membahas wisata yang sudah umum seperti itu! Destinasi wisata yang dibahas harus unik, gokil, dan ga biasa.
Tren Berwisata ke Kutub Selatan!
Percaya ga percaya, wisata extreme yang saat ini semakin digemari adalah berwisata ke kutub selatan. Benar, sebuah tempat yang tidak memiliki infrastruktur pendukung pariwisata apapun, dengan peraturan larangan membangun hotel dan fasilitas penunjang wisata lainnya, kini dikunjungi oleh lima puluh ribu wisatawan pertahunnya. Di Belanda saja sudah ada sekitar 20 biro perjalanan yang menawarkan paket wisata ke kutub selatan.
Memang untuk saat ini biayanya masih cukup mahal, yakni sekitar 8000 euro per orang. Salah satu alasan masih mahalnya ongkos perjalanan wisata ini yaitu banyaknya peraturan dan traktat yang harus ditaati bagi biro perjalanan dan wisatawan selama berada di Antartika. Misalnya saja Traktat Khusus Antartika mewajibkan biro perjalanan harus mengurus izin khusus terlebih dahulu bila ingin menyelenggarakan cruise tour di perairan kutub, tentu saja dengan berbagai aturan yang mengikat seperti metode pembuangan limbah kapal yang harus dipenuhi sampai penggunaan kemasan makanan yang kedap udara.
Setiap kapal laut yang berlayar di daerah kutub hanya boleh mengangkut maksimal hingga 150 wisatawan. Memang masih sangat dibatasi ya, namun hal ini memang perlu dilakukan agar eksistensi manusia tidak mencemari benua yang masih pristine ini.
Sampai saat ini, perjalanan ke Kutub Selatan masih sangat eksklusif dan biro perjalanan masih bertanggung jawab mengatur segalanya. Idenya adalah memberi ilusi alam liar yang belum terjamah kepada para wisatawan. Para turis dapat melihat kehidupan pinguin dari dekat atau hanya sekadar berjalan-jalan menjelajahi dataran Antartika. Tentu saja bertemu rombongan wisatawan lain tidak akan cocok dengan gambaran tersebut, apalagi bila menemukan sampah di hamparan es. Mungkin eksklusifitas ini dapat dijadikan sebagai salah satu penyebab meningkatnya tren wisata kutub.
Faktanya tren wisata ke Antartika memang tidak dapat dibendung. Menurut Gert Polet, seorang ahli kutub dari WNF menyatakan keadaan yang dialami daerah kutub selatan saat ini :“Kami melihat tren bahwa ukuran kapal-kapal pesiar yang mendapat izin berlayar di kutub makin besar. Jika sebuah kapal berpenumpang 2000 orang bermasalah di kutub, sulit sekali mengevakuasi korban. Arctic Explorer, yang mengangkut 150 penumpang, mengalami kecelakaan pada 2007. Kerja berat untuk mengevakuasi mereka. Bahaya sekali jika 2000 penumpang mengambang di kutub. Selain itu, bisa timbul kebocoran minyak. Tidak mungkin menyelesaikan semua masalah itu jika jauh dari infrastruktur!”
Kedatangan Manusia, Ancaman atau Berkah?
Mungkin karena fenomena ini juga kapal pesiar besar sudah dilarang untuk berlabuh ke daratan kutub selatan, para penumpangnya hanya boleh menyaksikan benua putih ini dari kejauhan. Hal ini memang perlu dilakukan agar daerah Antartika terjaga keasriannya dan terbebas dari limbah manusia yang sangat tidak ramah lingkungan. Kita harus ingat bahwa daerah kutub memiliki peran yang sangat penting bagi ekosistem dunia. Sehingga tidak heran para ilmuwan dan pihak otoritas terkesan sangat berhati-hati dalam mengizinkan publik untuk mengakses benua Antartika. Memang masih banyak ancaman lain yang lebih mendesak dan berbahaya selain kedatangan manusia ke daerah kutub, misalnya saja dampak dari pemanasan global yang menyebabkan es di daerah kutub mencair dan pecah semakin sering, sehingga mengancam kehidupan pinguin yang berkembangbiak di atas es yang mengapung di lautan. Namun kita harus mengingat, banyak penelitian menyimpulkan gas emisi hasil kegiatan manusialah yang menjadi dalang utama terjadinya efek rumah kaca.
Namun menurut beberapa pemerhati kutub selatan, fenomena ini juga memiliki potensi positif sebagai topik penelitian. Dengan munculnya tren pariwisata di daerah Antartika, akhirnya ilmuwan dapat mempelajari dampak kedatangan manusia terhadap kehidupan liar yang belum terjamah sebelumnya.
Masa Depan Wisata Antartika
Menurut Machiel Lamers dari Universitas Wageningen yang sedang mengadakan penelitian mengenai masa depan wisata ke Antartika ini, menyimpulkan semakin banyaknya guesthouse permanen yang sudah dibangun untuk menyambut wisatawan yang ingin menetap dalam jangka panjang. Ia menuturkan “Tak ada aturan yang melarang hal ini. Dan banyak aktivitas yang menuju ke arah pariwisata. Jadi ini adalah skenario yang harus kita perhitungkan, dan banyak negara yang mau ikut memikirkannya.”
Solusi yang paling logis agar tren wisata ini dapat berkembang sekaligus kehidupan liar daerah Antartika dapat terjaga adalah dengan membuat kebijakan yang adil dan menguntungkan kepada kedua belah pihak. Menurut Lamers kebijakan seperti larangan membangun hotel, mengatur aktivitas apa saja yang boleh dilakukan di daratan. Jumlah maksimal wisatawan yang boleh datang dalam satu waktu. Dan pembagian waktu perjalanan antar agen wisata merupakan awal yang tepat.
Selebihnya ia juga berpendapat “Hal ini bisa diatur dalam bentuk pembagian waktu kunjungan. Biro perjalanan bisa bernegosiasi dengan satu sama lain. Dengan cara ini mereka bisa menentukan siapa yang boleh ke Antartika pada musim tertentu dan berapa orang yang boleh dibawa.”
So, apakah Anda tertarik dengan tren wisata ekstrim yang satu ini?? Atau malah menentangnya karena berpotensi mencemari lingkungan dan mengancam kehidupan liar di benua putih tersebut? Let me hear your opinion folks!
Sumber :
AllBlogToolsFacebook comments for blogger brought to you by AllBlogTools.com , Get Yours?